Senin, 29 Agustus 2016

Asal – Mula Nama Desa Kaliwungu



Asal – Mula Nama Desa Kaliwungu

Kaliwungu merupakan sebuah desa di Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Mengapa disebut Kaliwungu? Ya, karena menurut beberapa sebagian orang mengatakan bahwa asal mula Desa Kaliwungu merupakan dari air sungai yang berwarna ungu.
Asal usul Desa Kaliwungu menurut Carik Desa Kaliwungu Zunakha, yang terhimpun dari berbagai sumber tokoh masyarakat, terdapat dua versi.  Pertama, ada versi yang menyebutkan bahwa nama Desa Kaliwungu berawal dari cerita Sultan Hadirin dan Arya Penangsang.
”Konon ceritanya, diawali perselisihan antara Sultan Hadirin dan Arya Penangsang tenatang siapa yang berhak mewarisi tahta atau kekuasaan atas kerajaan Mataram. Pada saat itu, Arya Penangsang merupakan murid dari Sunan Kudus. Perselisihan tersebut tidak ada penyelesaian, maka terjadilah peperangan antara Sultan Hadirin dan Arya Penangsang di sebelah selatan menara,” jelas Zunakha.
Ia menambahkan, pada saat peperangan tersebut, Sultan Hadirin terluka oleh senjata, sehingga mengalami kekalahan. Lalu Sultan Hadirin melarikan diri ke Jepara, akan tetapi Arya Penangsang mengejarnya sampai luar kota Kudus. Dengan menahan rasa sakit serta cucuran darah yang keluar dari tubuhnya, Sultan Hadirin terus berlari sampai keluar kota Kudus.  Sebelum sampai di Jepara, Sultan Hadirin, dalam pelariannya melewati sungai yang mengalir air yang jernih. Dengan berlumuran darah, Sultan Hadirin kemudian jatuh di air sungai tersebut.
”Hal inilah yang menyebabkan air di sungai itu berubah warna, dari yang semula kelihatan jernih airnya berubah menjadi keungu-unguan. Ketika Sultan Hadirin yang berlumuran darah jatuh ke sungai, menurut narasumber, dari situlah nama Desa Kaliwungu yang berarti dalam Bahasa Indonesia (kali=sungai, wungu=warna ungu).
Kedua, ada versi lain menyebutkan nama Desa Kaliwungu berasal dari sendang yang mengalir air yang jernih dan deras, orang Jawa menyebutnya kali. Sedangkan di sekeliling sendang tersebut, tumbuh pohon wungu, pohon itu disebut wungu karena getah dan bunganya berwarna ungu, dari situlah nama Desa Kaliwungu berasal.
Meski demikian, sendang tersebut masih terdapat dan mengalir airnya sampai sekarang. Namun, karena terjadi perselisihan warga Kaliwungu dengan Luar Desa. Warga Kaliwungu menutup saluran sendang tersebut. Perselisihan terjadi karena tersebar mitos yang menganggap wanita yang mandi di sendang tersebut, akan mudah mendapatkan jodoh. (Faisol Hadi / Titis Ayu)

DESA JATIMULYO



DESA JATIMULYO

            Desa jatimulyo merupakan sebuah desa yang berada di wilayah propinsi jawa timur , kabupaten ngawi ,kecamatan mantingan .Sejatinyadesa ini merupakan bagian dari wilayah Bengawan solo yang kemudian desa jatimulyo initerpisah dari wilayah bengawan solo karena dibelah oleh wilayah Bengawan solo sendiri
            Desa jatimulyo sendiri memiliki jarak dari ibukota kabupaten daerah tingkat ll di kabupaten Ngawi , selain itu desa ini juga memiliki beberapa batas- batas bagian desa dimana di sebelah utara berbatasan dengan desa pandean , di sebelah timur berbatasan dengan desa sekarjati serta desa mantingan dan di sebelah barat memiliki batas dengan daerah tingkat ll jawa tengah .
      Awal sejarahnya ,dahulu nama desa ini bukanlah desa jatimulyo , nama tersebut di ambil dari hasil permufakatan oleh pendahulu desa Jatimulyo .Awalnya desa ini bernama ‘’Desa Cengklik’’ nama dari kata cengklik tersebut di ambil dari nama Pedukuhan yang terletak di wilayah Bengawan Solo .
     Sementara itu , Pedukuhan yang di maksud tersebut juga disebut dengan ‘’Angklik- angklik’’ kata Angklik –angklik sendiri berasal dari bahasa jawa yang berarti ‘’Tinggi ‘’ sehingga tak heran jika pedukuhan ini memiliki letak yang tinggi dari permukaan air sehingga jikalau terjadi banjir di wilayah Bengawan Solo maka pedukuhan atau Angklik –angklik ini akan aman dari banjir dan tidak akan terendam terendam oleh luapan air . Hingga pada saat itu nama pedukuhan atau angklik-angklik tersebut digunakan sebagai nama dari keseluruhan desa.
            Namun, pada tahun 1977 terjadi perubahan pada nama desa Cengklik tersebut. Pada saat itu diadakan rapat desa oleh para pengurus desa dan juga warga-warga di desa itu. Rapat ini bertujuan untuk mengganti nama desa Cengklik tersebut karena nama Cengklik dianggap kurang baik oleh seluruh warga dan juga aparat desa pada saat itu setelah dicapai sebuah permufakatan dalam rapat tersebut maka disepakatilah pergantian nama dari desa Cengklik berubah menjadi desa JATIMULYO hingga sampai saat ini.
Penulis : Vivi Maulida 30 XII MIPA 1

SEJARAH SINGKAT DESA WONOSARI



Senin, 23 Agustus 2016
Vivi Putri Veronica
SEJARAH SINGKAT DESA WONOSARI
Menurut Mbah Sarmi desa Wonosari dibentuk sekitar tahun 1912. Yang dulunya adalah hutan yang lebat dan sangat luas sehingga tidak ada seorang pun yang mendiaminya. Dulunya desa ini desa Wonogriyo, kemudian dibagi menjadi dua karena terlalu luas yaitu desa wonogriyo dan desa Wonosari, yang membaginya adalah kepala desa Sutomo. Tahun ketahun desa ini semakin berkembang.
Desa Wonosari yang dulunya merupakan hutan yang lebat, sekarang menjelma menjadi sebuah desa yang padat, dengan para penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sehingga dapat memajukan perekonomian yang semakin baik.
Dari data analisis yang didapat hampir 99% rumah terbuat dari tembok, jalan desa sekarang sudah diaspal, hasil pertanian meningkat, banyak berdiri toko atau kios hampir disepanjang jalan desa, pendidikan lebih diutamakan dan 80% masyarakat memiliki kendaraan sepeda motor dan 10% memiliki mobil.


Narasumber : Mbah Sarmi

SEJARAH NAMA DESA PANDANWANGI



SEJARAH NAMA DESA PANDANWANGI

Dahelunya disekitar jalan menuju pandanwangi banyak tumbuh tanaman pandan disekitar jalan tersebut.karena baunya sangat harum maka oleh penduduk disebut dengan nama desa pandanwangi.pandan adalah sebuah tanaman yang mempunyai bau yang sangat harum.disamping itu pandan ini juga dapat dimasak sebagai pembuat kolak yang dapat membagikan cita rasa keharuman dan kewangian tersendiri.banyak masyarakatdesa pandanwangi yang megantungkan kehidupannya dari bercocok tanam padi.masyarakat desa pandanwangi sangat ramah dan sangat bersahabat.


Hilda Putriani (11)